UNTUK LEBIH BAIK

Selasa, 19 April 2011

Hidup Itu Singkat, sebuah renungan…

Bila ada keluarga atau teman yang berulang tahun, diantara kita ada secara umum berdoa semoga yang berulang tahun panjang umur. Padahal yang pasti saat setiap kita berulang tahun, umur kitapun berkurang satu tahun. Jadi harus sedih atau senang kalau berulang tahun ? Mungkin bisa dijawab senang sekaligus sedih, setiap orang tentu punya persepsi sendiri.
Dalam salah satu permohonan doa kepada tuhan (bagi yang percaya tuhan), mungkin hampir setiap kita berharap diberi umur panjang (termasuk saya). Tentu saja umur panjang yang penuh sehat dan bermanfaat. Umur panjang yang kalau bisa membuat orang senang atau bahagia. Umur panjang untuk bisa selesaikan “misi” yang dipercayakanNya. Umur panjang yang tidak bikin orang repot bin ribet dan sebangsanya, jangan pula sampai menyusahkan siapapun.

Umur, atau usia harapan hidup pada manusia adalah hal yang “ghaib”. Ghaib karena tidak ada yang tahu kapan sang maut menjemput, namun yang pasti si maut akan datang. Dalam satu menit kedepanpun kita tidak tak tahu apa yang akan terjadi dengan hidup kita, seperti ada “misteri” yang sulit diurai.
Berapa tahun sih setiap kita bisa hidup di dunia ?. Wah ini pertanyaan yang susah dijawab, misterius. Kalau mengacu kepada pendapat, umumnya orang menyebutkan harapan hidup orang indonesia yaitu rata-rata hanya mencapai usia sekitar 65 tahun. Ternyata umur atau harapan hidup orang indonesia tergolong rendah. Namun menarik untuk menyimak data dari central intelligencye agency milik amerika serikat (dalam situs www.cia.gov tentang the world factbook ) yang menyebutkan bahwa usia harapan hidup orang indonesia rata-rata adalah 70, 76 tahun. Sementara itu biro pusat statistik saat ini baru memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 nanti harapan hidup orang indonesia bisa mencapai 73 tahun. Bila harapan hidup orang indonesia dibandingkan dengan harapan hidup masyarakat di negara yang sudah maju seperti amerika, jepang dan inggris, usia harapan hidup di negara-negara tersebut adalah sekitar 75 s.d. 80 tahun.
Prof wimpie pangkahila dari universitas udayana pernah mengatakan “Orang Indonesia umur 50 tahun saja sudah tidak berdaya, bahkan tulang-tulang keropos. Berbeda dengan masyarakat Jepang, meskipun usianya telah menginjak 70 tahun namun tetap produktif dan ingatannya masih baik”. Mungkin untuk orang indonesia yang hidup di pedesaan berumur lebih panjang karena pola hidup yang berbeda dengan pola hidup orang kota.
Terlepas dari hal yang disebut “takdir”, menurut para ahli kesehatan ada cara untuk membuat umur menjadi panjang, disamping teknologi pengobatan yang kian canggih, pola hidup dan pola makan yang baik serta rajin berolah raga. Berbicara mengenai umur kehidupan didunia, tepatlah bila disandingkan dengan tujuan hidup.
Saya teringat kepada al-ghazali, seorang filosof terkemuka yang pernah menulis begini : setiap kita yang dilahirkan, hendaklah mengetahui siapa diri kita, mengapa dilahirkan, untuk tujuan dan tugas apa dalam hidup, dan kemana hendak pergi setelah maut menjemput. Betapa hidup itu bukan hanya sekedar hidup dalam konotasi yang sederhana, yaitu mulai dari fase bayi, anak-anak, remaja, menjadi dewasa, menikah, punya anak, mati dan selesai. Ada episode yang harus dipertanggungjawabkan kepada pemilik kehidupan.
Mengacu kepada pendapat bahwa harapan hidup orang indonesia sekitar 65 tahun, ada baiknya kita mulai menghitung “sisa” usia keberadaan di bumi, mencoba menyelesaikan misi atau kepercayaan yang diberikanNya, menikmati semua pemberianNya dengan rasa syukur sambil semampu mungkin mempersiapkan diri untuk mengucapkan selamat datang keabadian !
Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar