UNTUK LEBIH BAIK

Selasa, 31 Mei 2011

Suara Hati Tentang Perpisahan

Betapa sebuah perpisahan itu adalah sesuatu yg berat meski kita sudah mempersiapkan untuk itu. Betapa sebuah ikatan persahabatan adalah lem yang super erat mengikat hati manusia yang saling mengakui bersatunya hati mereka dalam sebuah kebersamaan. Betapa lingkungan yang baru dan lebih baik tidak menjamin akan kita dapatkan persahabatan yang sama di lain tempat untuk waktu yang singkat. Saya yakin kita akan tetap bisa bersilaturahmi lewat berbagai media modern saat ini. Namun proses dan perjalanan persahabatan yg sudah dan sedang jalani saat ini menjadi sebuah catatan yang tidak mudah untuk dilupakan bahkan terbuang.

Bersama sahabat-sahabat saya, waktu hidup yang singkat ini terasa panjang saat senyum kita bersatu, tawa kita membahana, air mata kita menetes bersama dan semilir udara membawa imajinasi kita melayang menikmati kebersamaan yang tak ternilai harganya.

Bismillah…saya coretkan tanda tangan berbekal imajinasi bahwa 10 tahun yang lalu hingga saat ini akan berubah. Dan semuanya berubah! Dan memang harus berubah.
1 menit di masa mendatang jauh lebih berarti dibanding 1000 tahun di masa lalu.
Sekarang, saatnya saya memilih raut wajah bagi diri saya sendiri. Mestikah memasang raut sedih karena akan berpisah dengan kehangatan jiwa yang tak lekang bersarang di hati? Atau memasang raut bahagia karena mendapatkan limpahan rizki dan amanah baru berupa jenjang karir yang lebih baik di tempat lain? Apapun raut wajah yg semestinya, di hati ini sudah terpatri raut kesedihan hati yang tidak bisa dibohongi karena kehilangan hangatnya persahabatan, selayak kehangatan udara di relung jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar