UNTUK LEBIH BAIK

Selasa, 07 Februari 2012

Istri Sholihah


Istri yang shalehah adalah yang mampu menghadirkan kebahagiaan di depan mata suaminya, walau
hanya sekadar dengan pandangan mata kepadanya. Seorang istri diharapkan bisa menggali apa saja
yang bisa menyempurnakan penampilannya, memperindah keadaannya di depan suami tercinta.
Dengan demikian, suami akan merasa tenteram bila ada bersamanya.
Mendapatkan istri shalehah adalah idaman setiap lelaki. Karena memiliki istri yang shalehah lebih
baik dari dunia beserta isinya. ''Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri
shalehah.'' (HR Muslim dan Ibnu Majah).
Di antara ciri istri shalehah adalah, pertama, melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda,
''Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang
paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila
dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya
pergi.'' (HR Ibnu Majah).
Kedua, amanah. Rasulullah bersabda, ''Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu:
pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi
ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ...'' (HR Hakim).
Ketiga, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan
bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ''Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan
pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan
bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah
bagi kaum yang berpikir.''(QS Ar Rum [30]: 21).
Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri shalehah, sebab ia bisa membantu memelihara
akidah dan ibadah suaminya. Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa diberi istri yang shalehah,
sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah
ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.'' (HR Thabrani dan Hakim).
Namun, istri shalehah hadir untuk mendampingi suami yang juga shaleh. Kita, para suami, tidak
bisa menuntut istri menjadi 'yang terbaik', sementara kita sendiri berlaku tidak baik. Mari
memperbaiki diri untuk menjadi imam ideal bagi keluarga kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar