UNTUK LEBIH BAIK

Senin, 20 Juni 2011

Cinta Remaja Dengan Ciri Khas Pacaran Serta Dalam Pandangan Islam

Cinta Februari
Vday (valentine day) yang setiap tahun dirayakan sebagian pemuda pemudinya yang katanya merayakan hari kasih saying ternyata Cinta dirayakan dengan kemaksiatan. Sungguh mengenaskan. Cinta yang tadinya suci jadi belepotan lumpur kotor. Ada banyak cinta bertebaran di muka bumi ini, tapi setiap cinta adalah perjuangan. Bukan cuman romantisme yang berujung pada kemaksiatan.setiap kita mencintai sesuatu mesti memperjuangkan sesuatu itu. Kalo kita mencintai bumi ini kita mesti berjuang untuk bumi ini agar tetap bersih dan tidak tercemar misalnya. Kalo mencintai orang tua kita maka kita harus berjuang untuk membahagiakan mereka dengan prestasi prestasi kita. Kalo kita mencintai pasangan kita ya kita mesti berjuang untuk mendapatkannya dan membahagiakannnya. Cinta adalah perjuangan.
Cinta sejati adalah cinta yang didasarkan kepada aturan Allah danRasulNya. Cinta yang disari ketaatan kepada aturan Islam. Untuk mentaati aturan Islam kan diperlukan perjuangan yang keras. Apalagi jaman sekarang, menggenggam Islam itu seperti menggenggam bara api. Beratnya nggak ketulungan. Tapi kalau udah cinta kan apa aja diperjuangkan buat sesuatu yang kita cintai. Untuk membuktikan kencintaan kita kepada Islam itu maka memperjuangkanya menjadi sebuah keniscayaan. Hidup Islam. Hidup cinta

Pacaran itu budaya Nasrani
Hidupnya para remaja sekarang dalam system sekuler. Yaitu remaja yang tak menggunakan hokum agama dalam mengatur urusan kehidupan. Semacam ini hanya membebek masyarakat kafir penjajah seperti AS dan Eropa. Agama hanya diamalakan secara sempit dan picik dalam urusan ibadah. Sedangkan soal budaya pergaulan apalagi politik tak perlu sampai diatur dengan agama.

Pacaran itu budaya Nasrani bukan budaya islami karena dalam agama Nasrani suami istri tak boleh cerai. Menurut ajaran nya “apa yang disatukan tuhan tak boleh dipisahkan oleh manusia”. Maka wajar masyarakat Nasrani muncul budaya Pacaran. Tujuannya supaya calon suami istri bisa saling mengenal sedalam dalamnya dan seintim intimnya sehingga tak bercerai. Islam tak demikian. Islam menghalalkan cerai sehingga apa yang disebut “pacaran” tak adadan tak
Diperlukan dalam Islam. Cukup calon pasangan suami istri saling mengenal secukupnya dalam batasa batas yang dibolehkan syara missal kalau ngobrol berdua wajib disertai pihak ketiga yaitu mahram si wanita. Tak perlu jalan jalan mojok apalagi berciuman dan seterusnya jadi wajar di jaman Rasul tak ada budaya pacaran. Ekpresi cinta diungkapkan dengan khitbah (melamar) bukan pacaran

Rasulullah bersabda “barang siapa menyerupai suatu kaum (kafir) maka ia termasuk golongan mereka” (HR Abu Dawud)

Bener banget kalau rasa cinta itu fitrah dan nggak perbah salah. Yang error itu ekspresi cinta kita yang menodainya. Pacaran nggak pernah membuat kita menemukan cinta yang sejati. Seberapapun lamanya kita menjalaninya nggak akan pernah kita menemukannya karena jalan yang kita ambil udah salah dari awal. Jalan yang melanggar aturan Allah dan RasulNya nggak akan membawa ketenangan dan kebahagian,sehingga apapun yang kita jalani diatsnya nggak akan kuat dan nggak akan bertahan lama. Buktinya ya ikatan pacaran itu, yang bisa dengan mudah diputus sambung. Dengan pacaran sebenarnya kita sedang mempermainkan cinta itu sendiri. Yup keep away from pacaran karena pacaran adalah HTI alias Hubungan Tanpa Ikatan

Ya Allah selamatkanlah kami dari itu semua. Amin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar